Siap Hadapi Pancaroba

Kalurahan Pengkol 21 Oktober 2024 11:35:26 WIB

Pengkol- Senin (21/10) Pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau. Dalam pranata mangsa yang dikenal di Pulau Jawa, pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau (biasa terjadi pada bulan Maret dan April) disebut sebagai mangsa (musim) marèng, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan (biasa terjadi pada bulan Oktober hingga Desember) disebut mangsa labuh. Masa pancaroba biasa ditandai dengan frekuensi tinggi badai, hujan yang sangat deras/lebat yang disertai petir, guntur dan angin kencang. Pada masa pancaroba biasanya frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti flu, pilek atau batuk, relatif meningkat. Masa ini juga banyak ditandai dengan perilaku khas beberapa hewan dan tumbuhan. Pada masa marèng, umpamanya, tonggeret akan memasuki musim kawin dan mengeluarkan suara yang khas. Pada masa labuh, rayap akan mencapai tahap dewasa dan keluar dari liang di tanah sebagai laron.

Meningat hal tersebut pengurus FPRB Kalurahan Pengkol bersama DMC DD (Disaster Management Center Dompet Dhuafa) Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan Rapat Koordinasi penanggulangan bencana untuk mempersiapkan diri menghadapi pancaroba dan siaga bencana di Klaurahan Pengkol hari ini (21/10) yang dihadiri oleh pengurus FPRB Kalurahan pengkol, Babinkamtibmas, BPBD, dan narasumber dari DMC DD DIY.

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar